Selasa, 19 Mei 2009

Manfaat Madu bagi Kesehatan dan Kebugaran

Madu adalah cairan manis yang berasal dari nektar tanaman yang diproses oleh lebah pekerja menjadi madu dan tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu digunakan lebah sebagai sumber karbohidrat. Di Indonesia jenis lebah yang paling banyak digunakan sebagaii penghasil madu adaiah lebah local (Apis cerana), Lebah hutan (Apis dorsata) dan Lebah Eropa (Apis mellifera).

Rasa dan jenis madu ditentukan oleh jenis bunga sebagai tanaman pakan lebah, misalnya madu randu, rambutan, kelengkeng, kaliandra, mangga dll. Komponen penyusun madu adalah Air, Gula (Fruktosa, Glukosa, Maltosa, Sukrosa), Mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn) Vitamin (B1, B2, B5, B6, C) dan Enzim Diatase.

Madu Murni adalah madu yang memenuhi syarat mutu SNI 1994 melalui uji laboratorium, yaitu : Kadar Air max 22%, Gula Pereduksi min 60%, Sukrosa max. 10%, Keasaman max. 40 ml N. NaOH, HMF max. 40 mg/kg, Aktivitas Enzim Diatase min. 3 DN.

Madu sebagai makanan kesehatan dapat meningkatkan stamina tubuh sebagai energi seketika, bersifat anti bakteri dan anti cendawan. Penggunaan madu sebagai kosmetik sangat baik untuk perwatan kulit. Untuk menjaga stamina, kebugaran dan produktivitas kerja dianjurkan meminum madu secukupnya dalam setiap kali berbuka puasa bagi umat Islam. Nabi besar Muhammad SAW. Juga mensunahkan mengolesi bi¬bir bayi yang baru dilahirkan dengan ma¬du. Sementara bapak kedokteran muslim Ibnu Sina, menganjurkan mengkonsumsi madu secukupnya setiap hari guna men¬jaga tetap awet muda.

Bahwa madu mempunyai kedudukan yang penting dalam agama, tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an. Salah satu surah dalam Al-Qur'an bernama surah An-Nahl, merupakan Surah ke-16 dari urutan nama-nama surah dalam Al¬Qur'an. An-Nahl itu sendiri berarti lebah atau tawon madu.

Dicantumkannya Surah An-Nahl da¬lam Kitab Suci Al-Qur'an, tentu ada maksud, tujuan serta hikmahnya yang besar bagi umat manusia. Tinggal bagai¬mana manusia itu mengambil pelajaran dan hikmah dari Surah An-Nahl ini, demi kebahagiaan dan kesehatan manusia. Da¬lam sejarah kehidupan Rasulullah SAW., beliau terbilang banyak mengkonsumsi madu dan korma, kemanfaatannya terlihat dari kesehatan beliau yang sangat terjaga dan terbilang hanya satu kali pernah jatuh sakit sepanjang hayatnya. Tentu kese¬hatan prima yang dimiliki Nabi ini ada kaitannya dengan kebiasaan beliau seba¬gai konsumer madu.

Surah An-Nahl memang cukup mem¬beri informasi kepada kita tentang hal ini. Seperti disebutkan dalam ayat 68, yang artinya: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada Lebah: "Buatlah sarang di bukit ¬bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tem¬pat-tempat yang dibikin manusia ".

Dari ayat ini kita diingatkan Allah tentang kehidupan lebah, habitatnya, si¬fat-sifatnya serta kebiasaannya membuat sarang di rumah-rumah penduduk, bukit, dan pohon-pohon kayu. Ini dimaksudkan oleh Allah agar manusia dapat meng¬ambil manfaat besar dari lebah yang meng¬hasilkan madu. Bahkan manusia dapat memelihara lebah itu sesuai habitatnya agar manusia dengan mudah dapat mengambil madu darinya.

Adapun ayat ke-69 Surah An-Nahl, yang artinya: "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tem¬puhlah jalan Tuhanmu yang telah dimu¬dahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang berma¬cam-macam warnanya, di dalamnya ter¬dapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demi¬kian itu benar-benar terdapat tanda (ke¬besaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. " Berisi ketentuan mengenai pentingnya madu itu dalam Islam, ter¬utama madu yang dapat menyembuhkan aneka penyakit.

Adapun bagaimana cara manusia me¬nemukan khasiat madu itu agar dapat di¬jadikan obat bagi penyembuhan berbagai jenis penyakit, adalah tugas manusia untuk memikirkannya dan menelitinya lebih lanjut. Karena tentu masih banyak misteri dan rahasia terselubung yang ma¬sih harus diungkapkan mengenai khasiat dan manfaat madu ini.

Pemanfaatan madu dan khasiatnya da¬lam sejarah farmakologi memang sudah diketahui sejak lama. Sebagai. jenis mi¬numan menyegarkan dan menyehatkan umpamanya, madu sudah sangat populer sejak sebelum tahun Masehi. Pada masa ini madu sudah banyak dimanfaatkan ma¬nusia sebagai minuman kesehatan, pe¬ngobatan berbagai penyakit, pengawetan mayat. Madu juga dianggap dapat mem¬perpanjang umur manusia karena kalau dikonsumsi dalam kadar tertentu secara rutin menghasilkan kesehatan yang baik dan tetap awet muda.

Madu juga telah menjadi bagian dari tradisi Islam, Rasulullah Muhammad Saw sangat menyukai madu seperti hal¬nya beliau menyukai korma, sehingga mengkonsumsinya secara rutin. Itulah sebabnya disunnahkan bagi umat Islam yang berbuka puasa memulainya dengan madu, korma, atau sesuatu yang manis. Secara medis madu juga dapat sebagai anti¬septik. Sehingga sangat baik bibir bayi yang baru dilahirkan diolesi madu untuk membunuh kuman-kuman yang mungkin ada pada bayi. Hasil penelitian kedok¬teran ternyata juga membuktikan bahwa bibir bayi yang diolesi madu ketika lahir dapat membunuh berbagai penyakit, ku¬man, serta kotoran yang dibawanya keti¬ka proses persalinan berlangsung. Dalam hal ini madu berfungsi sebagai alat sete¬rilisasi.

Bapak kedokteran dunia dan pemikir muslim terkemuka Ibnu Sina (890-1037) disamping banyak mengkonsumsi madu sehingga ia awet muda dan berumur panjang, juga merupakan tokoh kedok¬teran yang mengulas banyak mengenai khasiat madu dari segi kesehatan dan dunia kedokteran. Madu menurutnya da¬pat menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai yang berat, se¬perti tekanan darah tinggi dan jantung. Madu menurutnya juga dapat menurun¬kan suhu badan serta mengatur sekresi, sehingga dapat menghilangkan penyakit demam.

Sementara basil-hasil penelitian far¬makologi membuktikan bahwa madu ternyata mengandung enzim-enzim yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti: diastase, invertase, sakarase, katalase, peroksidase, dan lipase.

Madu juga mengandung banyak zat-zat mineral seperti: kalsium, natrium, ka¬lium, magnesium, besi, klor, fosfor, sulfur, dan yodium. Bahkan ada jenis madu tertentu yang mengandung uranium.

Dari laporan penelitian Universitas Moskow menyebutkan bahwa, madu ter¬nyata juga mengandung logam alu¬munium, boron, krom, tembaga, timbal, titanium, seng, asam organik, asetilkolin, hormon, antibiotik, zat antiracun serta zat antikanker. Zat-zat ini disebutkannya sebagai sangat penting untuk memper¬lancar proses biokimia tubuh dan proses penyembuhan aneka penyakit. Adapun kandungan enzim dalam madu dilapor¬kan paling tinggi jika dibandingkan dengan mahanan lainnya.

Madu juga dilaporkan bisa menyem¬buhkan tukak lambung (maag), radang usus, serta kesulitan buang air besar (sembelit). Sebab adanya mineral-min¬eral kalium, natrium, kalsium, serta mag¬nesium diyakini memberi sifat alkali pada lambung sehingga bisa melawan pengeluaran asam lambung yang ber¬lebihan. Adapun mineral lainnya seperti besi dan mangaan serta enzim-enzlm dapat menyempurnakan sistem pencernaan ma¬kanan. Sementara dalam catatan-catatan sar¬jana muslim terkemuka seperti Samar¬kandi, Nafis, serta Ar-Razi menyebutkan, madu amat bermanfaat sebagai pelancar pada kelainan kencing manis dan kencing batu ginjal.

Karena besarnya manfaat madu bagi kesehatan dan kesejahteraan umat manu¬sia, ada baiknya kita lebih memasyara¬katkan madu di tengah-tengah keluarga dan masyarakat. Sebab ada kecende¬rungan masyarakat kita saat ini semakin terbiasa membeli makanan dan minuman tambahan seperti syrup, tablet dan multivi¬tamin guna menjaga stamina; kebugaran dan kesehatan tubuhnya. Padahal produk itu mungkin saja jauh lebih mahal dibandingkan dengan madu. Kenapa kita tidak membiasakan diri mengkonsumsi madu saja yang harga¬nya jauh lebih murah dan sudah dijamin dari segi kesehatan serta tidak menimbul¬kan efek sampingan dari segi medis.

Tidak ada komentar: